portraitofyomama.com -Sebuah video yang viral di media sosial baru-baru ini menampilkan momen yang cukup menghebohkan, di mana sejumlah jemaah dikabarkan diusir dari masjid saat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sedang melaksanakan salat Jumat. Video tersebut memicu reaksi keras dari banyak pihak, terutama terkait dugaan perlakuan yang tidak adil terhadap jemaah yang ingin salat. Namun, tak lama setelah viralnya video tersebut, tiga pihak terkait memberikan klarifikasi untuk menepis tudingan tersebut dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di lokasi.
Kronologi Kejadian
Video yang viral di media sosial memperlihatkan seorang pria yang berbicara kepada jemaah yang hendak salat di Masjid Agung Solo. Dalam video tersebut, terdengar suara yang mengarahkan beberapa orang untuk keluar dari area salat. Video tersebut menyebutkan bahwa jemaah yang diusir adalah mereka yang berada di sekitar Gibran, yang saat itu sedang melaksanakan salat Jumat di masjid tersebut. Video ini mengundang banyak komentar dari warganet, yang merasa tidak setuju dengan tindakan yang dianggap tidak pantas itu, terutama karena ada kesan diskriminasi terhadap jemaah biasa yang ingin beribadah.
Klarifikasi dari 3 Pihak
Setelah video tersebut viral, tiga pihak terkait muncul untuk memberikan penjelasan terkait kejadian tersebut.
1. Pihak Masjid
Pihak pengelola Masjid Agung Solo mengklarifikasi bahwa tidak ada niat untuk mengusir jemaah. Mereka menjelaskan bahwa prioritas tempat duduk di masjid memang diberikan kepada tamu undangan, mengingat kedatangan Gibran yang juga melaksanakan salat di masjid tersebut. “Kami hanya mengatur posisi tempat duduk agar salat berjalan dengan tertib dan sesuai dengan protokol kesehatan. Tidak ada yang diusir secara sepihak, dan setiap orang tetap dipersilakan untuk salat,” ujar pengelola masjid dalam klarifikasinya.
2. Pihak Pemerintah Kota Solo
Wali Kota Gibran Rakabuming Raka turut angkat bicara mengenai kejadian ini. Ia menegaskan bahwa tidak ada yang diusir dengan maksud buruk. Gibran menegaskan bahwa dirinya tidak ingin ada perlakuan istimewa kepada dirinya, dan ia mendukung agar semua jemaah bisa salat dengan khusyuk. “Saya ingin menjelaskan bahwa tidak ada niat untuk membeda-bedakan. Semua jemaah berhak untuk salat dengan nyaman,” ujar Gibran.
3. Jemaah yang Terlibat
Beberapa jemaah yang disebutkan dalam video juga memberikan klarifikasi bahwa mereka tidak merasa diusir atau diperlakukan dengan tidak baik. Mereka mengungkapkan bahwa memang ada beberapa jemaah yang diminta untuk menyesuaikan posisi agar Gibran dan rombongannya dapat melaksanakan salat dengan nyaman, namun hal tersebut dilakukan dengan cara yang sopan dan tidak ada yang merasa dirugikan. “Kami dipersilakan untuk tetap salat. Tidak ada yang kasar atau diusir secara tidak wajar,” kata salah satu jemaah.
Reaksi Masyarakat
Meskipun sudah ada klarifikasi dari pihak-pihak terkait, beberapa netizen masih mempertanyakan situasi tersebut. Ada yang merasa bahwa meskipun penjelasan sudah diberikan, kejadian ini tetap menyisakan tanda tanya tentang perlakuan terhadap jemaah biasa. Namun, ada juga yang menilai bahwa kejadian ini hanyalah miskomunikasi dan perlu diselesaikan dengan cara yang bijaksana tanpa harus memperbesar masalah.
Penutup
Klarifikasi dari tiga pihak terkait berhasil meredakan kekhawatiran publik yang sebelumnya terlanjur percaya dengan versi kejadian yang beredar di video viral. Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya komunikasi yang jelas dan transparansi dalam setiap situasi, agar tidak terjadi mispersepsi yang merugikan banyak pihak. Dengan saling memahami dan menjelaskan, diharapkan kejadian serupa bisa dihindari di masa depan.