portraitofyomama.com – Setiap hari kerja rasanya kayak naik roller coaster tanpa sabuk pengaman. Bangun pagi udah capek duluan, semangat kerja nyangkut di kasur, dan otak rasanya penuh terus walau baru buka laptop. Tapi resign? Nggak segampang itu juga. Ada tagihan, ada tanggung jawab, dan kadang kita cuma butuh jeda, bukan benar-benar pergi.
Burnout emang bisa bikin hidup kerasa hambar. Tapi kabar baiknya, kamu bisa banget pulih pelan-pelan tanpa harus ambil langkah ekstrem kayak resign. Dengan beberapa cara sederhana dan niat yang konsisten, kamu bisa mulai bangkit dan merasa hidup kembali. Yuk, kita bahas satu-satu.
1. Jujur Sama Diri Sendiri
Langkah pertama buat pulih dari burnout adalah jujur. Nggak usah sok kuat terus. Akui aja kalau kamu lagi capek, jenuh, dan kehilangan semangat. Dengan jujur, kamu bisa mulai cari tahu akar masalahnya. Apakah beban kerja yang terlalu berat? Atau lingkungan kerja yang bikin stres? Atau kamu terlalu perfeksionis sama diri sendiri?
2. Atur Ulang Ekspektasi
Burnout sering muncul karena kita menuntut terlalu banyak dari diri sendiri. Coba deh atur ulang ekspektasi. Nggak semua hal harus sempurna. Nggak semua tugas harus selesai hari ini juga. Prioritaskan pekerjaan yang penting, dan jangan ragu bilang “tidak” kalau memang udah kewalahan. Kamu manusia, bukan mesin deadline.
3. Buat Batasan yang Sehat
Mulai bikin batas yang jelas antara kerja dan waktu pribadi. Jangan balas chat kerja setelah jam kantor. Hindari buka email sambil makan malam. Luangkan waktu khusus buat istirahat tanpa gangguan. Batasan ini penting banget buat ngasih ruang buat otak dan tubuhmu bernafas.
4. Sisihkan Waktu buat Hal yang Bikin Bahagia
Kamu perlu recharge dari hal-hal yang bikin bahagia, bukan dari kerjaan doang. Entah itu nonton film, main game, baca buku, olahraga ringan, atau nongkrong bareng temen. Lakukan secara rutin, jangan cuma nunggu weekend. Kalau perlu, tandai di kalender layaknya meeting penting.
5. Ubah Rutinitas Harian
Kadang burnout muncul karena rutinitas yang itu-itu aja. Coba tambahkan hal baru ke hari-harimu. Misalnya, jalan pagi 10 menit sebelum kerja, coba tempat kerja baru kalau WFH, atau mulai journaling buat melampiaskan perasaan. Perubahan kecil bisa bantu otakmu merasa segar kembali.
6. Cerita ke Orang yang Bisa Dipercaya
Jangan simpan semua sendiri. Cerita ke orang terdekat bisa bantu meringankan beban emosional. Entah itu sahabat, pasangan, keluarga, atau bahkan rekan kerja yang suportif. Kalau kamu butuh bantuan lebih profesional, konselor atau psikolog juga siap dengerin tanpa menghakimi.
7. Ambil Cuti dan Gunakan dengan Maksimal
Kalau kamu punya jatah cuti, ambil dan gunakan sepenuhnya. Bukan buat kerja di rumah, ya, tapi buat benar-benar rehat. Pergi sejenak dari rutinitas bisa memberi perspektif baru dan energi yang lebih segar. Nggak harus traveling jauh kok, staycation di rumah juga bisa asal benar-benar istirahat dari dunia kerja.
Penutup
Pulih dari burnout memang butuh waktu dan usaha. Tapi kamu nggak harus ambil langkah besar kayak resign hanya karena lagi lelah. Dengan mengenali batas diri, memberi ruang untuk istirahat, dan mengisi ulang energi dari hal-hal yang kamu sukai, pelan-pelan kamu bisa kembali merasa waras dan bahagia.
portraitofyomama.com percaya bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menyelesaikan tugas harian. Jadi yuk, jangan tunggu sampai burnout makin parah. Mulai rawat dirimu hari ini juga.