portraitofyomama.com -Kasus pungutan liar (pungli) kembali mencoreng dunia pariwisata Indonesia. Kali ini, insiden terjadi di kawasan wisata Ranu Regulo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kejadian tersebut melibatkan beberapa oknum yang memanfaatkan status wisatawan untuk memungut biaya di luar ketentuan resmi.

Kronologi Kejadian

Ranu Regulo, yang terletak di kaki Gunung Semeru, dikenal sebagai destinasi wisata alam yang indah. Namun, kunjungan wisatawan pada liburan akhir tahun ini diwarnai oleh tindakan tidak bertanggung jawab. Beberapa wisatawan melaporkan adanya pungutan liar yang dilakukan oleh individu tak dikenal di area parkir dan akses menuju danau.

Biaya yang diminta bervariasi, mulai dari Rp10.000 hingga Rp50.000 per orang, dengan alasan yang tidak jelas. Bahkan, ada wisatawan yang mengaku dipaksa membayar biaya tambahan untuk “keamanan” kendaraan mereka. Modus ini memanfaatkan ketidaktahuan wisatawan mengenai tarif resmi.

Tanggapan Wisatawan

Korban pungli mengungkapkan rasa kecewa atas kejadian tersebut. “Kami datang untuk menikmati keindahan alam, tapi malah dipaksa membayar biaya yang tidak wajar,” ujar salah satu wisatawan. Kejadian ini dianggap merusak pengalaman wisata dan dapat mengurangi minat kunjungan ke kawasan tersebut.

Sebagian wisatawan berusaha melaporkan kejadian ini kepada pengelola resmi kawasan wisata, tetapi respons yang diterima belum memuaskan. Banyak yang berharap adanya tindakan tegas terhadap para pelaku pungli.

Respons Pihak Berwenang

Pemerintah daerah setempat, melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang, menyatakan keprihatinan atas insiden ini. Mereka berjanji untuk melakukan investigasi mendalam dan menindak oknum yang terlibat. “Kami tidak akan membiarkan tindakan seperti ini mencoreng nama baik Ranu Regulo sebagai destinasi wisata andalan,” ujar salah satu pejabat dinas.

Polisi juga mulai turun tangan dengan melakukan patroli di area wisata dan menyelidiki laporan wisatawan. Petugas menegaskan bahwa segala bentuk pungutan liar adalah tindakan melanggar hukum dan akan dikenakan sanksi tegas.

Dampak pada Pariwisata

Kasus pungli seperti ini dapat berdampak negatif pada citra pariwisata daerah. Wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, mungkin merasa enggan untuk berkunjung jika tindakan seperti ini terus terjadi. Kepercayaan terhadap pengelolaan destinasi wisata juga dapat menurun.

Pentingnya Edukasi dan Pengawasan

Untuk mencegah kasus serupa, pemerintah daerah perlu meningkatkan pengawasan di lokasi wisata dan memberikan edukasi kepada wisatawan terkait tarif resmi. Selain itu, wisatawan juga disarankan untuk lebih berhati-hati dan melaporkan kejadian pungli kepada pihak berwenang.

Semoga tindakan tegas terhadap pelaku pungli di Ranu Regulo menjadi langkah awal untuk menciptakan destinasi wisata yang aman dan nyaman bagi semua orang.

By admin