portraitofyomama.com -Kabar mengejutkan datang dari kawasan Berawa, Canggu, Bali, yang baru-baru ini menjadi viral setelah terjadinya keributan antara pengemudi ojek online (ojol) dan ojek pangkalan. Insiden yang berujung pada baku hantam ini melibatkan empat pria yang terlibat dalam perkelahian fisik di tengah keramaian jalan. Kejadian tersebut menarik perhatian banyak orang setelah video perkelahian tersebut beredar luas di media sosial, menimbulkan pro dan kontra di kalangan warganet.
Peristiwa ini terjadi pada pagi hari ketika beberapa pengemudi ojol sedang menunggu orderan di area Berawa, yang memang dikenal sebagai salah satu kawasan ramai dengan banyaknya tempat wisata dan kafe. Tiba-tiba, ketegangan antara pengemudi ojol dan ojek pangkalan yang sudah lama beroperasi di daerah tersebut memuncak. Perselisihan ini dipicu oleh perebutan penumpang, yang selama ini menjadi masalah sensitif antara kedua pihak.
Menurut keterangan saksi mata yang berada di lokasi, keributan bermula saat seorang pengemudi ojol mendapat orderan yang ternyata berada di area yang juga menjadi “daerah” ojek pangkalan. Perselisihan mulanya hanya berupa adu mulut antara kedua pihak, namun situasi semakin memanas. Ketegangan itu berubah menjadi perkelahian fisik setelah beberapa ojek pangkalan mulai mendorong dan memukul pengemudi ojol yang bersangkutan. Tak lama setelah itu, teman-teman pengemudi ojol yang berada di lokasi langsung bergabung dalam perkelahian, sehingga terjadi baku hantam antara kedua kelompok.
Video yang merekam insiden tersebut segera tersebar di media sosial dan langsung menarik perhatian banyak orang. Dalam rekaman tersebut, terlihat beberapa pria terlibat dalam perkelahian sengit, saling memukul dan menendang satu sama lain di tengah jalan. Beberapa warga yang menyaksikan kejadian ini segera melapor ke pihak berwenang. Tak lama kemudian, polisi tiba di lokasi dan berhasil membubarkan keributan tersebut.
Pihak kepolisian yang menyelidiki kejadian ini mengungkapkan bahwa mereka telah menangkap empat pria yang terlibat dalam perkelahian tersebut. Keempat pria tersebut, yang terdiri dari dua pengemudi ojol dan dua pengemudi ojek pangkalan, kini sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga mengatakan bahwa mereka akan menindak tegas para pelaku yang terbukti melakukan tindak kekerasan di jalan raya, serta berusaha untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan cara yang lebih damai.
Kasus ini segera memicu banyak komentar dari warganet, yang menyayangkan tindakan kekerasan antara sesama pengemudi transportasi. Banyak yang menilai bahwa perselisihan semacam ini seharusnya bisa diselesaikan dengan dialog, bukan dengan kekerasan. Beberapa netizen juga mengkritik sikap pengemudi ojek pangkalan yang terkesan merasa “memiliki” wilayah tertentu, serta pengemudi ojol yang juga dinilai kurang sabar dalam menyelesaikan konflik.
Di sisi lain, sejumlah warganet meminta pihak berwenang untuk lebih serius dalam mengatur keberadaan ojek online dan ojek pangkalan, agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Mereka juga menyoroti pentingnya edukasi dan pelatihan kepada pengemudi ojol tentang etika dalam bersaing dan berinteraksi dengan sesama pengemudi, baik dari ojek pangkalan maupun ojek online.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu menjaga ketertiban dan kedamaian di jalan raya. Meskipun persaingan antar pengemudi memang tidak dapat dihindari, tetapi kekerasan bukanlah solusi yang bijak. Kedepannya, diharapkan agar ada solusi yang lebih baik untuk mencegah konflik-konflik seperti ini, dengan melibatkan semua pihak untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menghargai antara pengemudi ojek online dan ojek pangkalan.